Skip to main content

Berangkat ke Negeri Sakura

Sebelumnya ijinkan saya beserta keluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 143 6 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga semua amal ibadah Ramadhan diterima dan akan dipertemukan kembali dengan Ramadhan berikutnya. Amin

Kali ini saya mau berbagi kisah beberapa minggu yang lalu saat diberi kesempatan untuk pergi mengenyam  kursus singkat di Jepang dengan judul JPO/IPR Training Course on Managing IP. Sedikit kilas balik jaman waktu masih SMA, waktu masih lugu nan imut-imut, ada seorang kakak kelas yang pergi ke luar negeri dalam beberapa bulan sebagai perwakilan dalam pertukaran pelajar di Jepang. Saat itu saya Cuma bisa bergumam, “waaaaahh,, hebat si kakak ini, bisa sampai luar negeri” . “gimana ya cara ngomongnya disana?” “kalau hilang dan tersesat disana gimana yaaa..”  “ah gak mau ah ikut-ikutan seleksi pertukaran pelajar seperti itu” Sejak saat itu ane tak ada niatan untuk mengikuti seleksi pertukaran pelajar sedikitpun. Selain karena otak yang pas-pasan, ane juga takut nanti tak bisa ngapa-ngapain dan malah malu-maluin negara sendiri.

Sekarang, tak disangka tak dinyana, ternyata tempat dimana ane kerja  memberi kesempatan keluar negeri.  Tanpa seleksi apa pun, hanya mengumpulkan berkas, lalu berangkat. Memang sejatinya  ane tak pernah berharap, karena ane masih cinta sama Indonesia, tak sanggup rasanya meninggalkan tanah air barang sehari pun.

Eh lha kok ndilalah, bu bos menyerahkan mandat  untuk mengikuti training tersebut ke ane. Butuh beberapa hari sampai akhirnya ane menerima tawaran itu. Rasa dag dig dug pun menyerbu setiap malam. Gimana nggak deg-deg an lha wong dari kantor ane cuman sendiri, yang lain dari luar kantor, dan rombongan training sebelumnya juga sudah berangkat duluan. Ditambah lagi yang paling krusial adalah situasi ekonomi dompet sedang tidak stabil menyusul krisis ekonomi global yang sedang melanda. Berbagai pertanyaan menyelimuti seperti: nanti disana gimana ya? Ngomongnya pakai bahasa apa ya? Ada yang jemput nggak ya disana? Kalau kehabisan uang disana gimana ya? Kalau nanti tersesat disana gimana ya? Kalau nanti dituduh teroris gimana ya? (sambil elus jenggot), kalau nanti dicegat yakuza gimana ya? trus nanti kalau diculik miyabi gimana ya? Secara di Film Indonesia dia yang diculik, sapa tau dia mau balas dendam… Duuuuhhh… pusing pala berbie

Dan akhirnya dengan modal bismillah, orang kampung ingusan yang kadang ganteng ini berangkatlah ke negeri Sakura disaat bulan Puasa, dan tengah hot-hot nya.  Dua minggu di Jepang artinya separuh dari bulan Ramadhan tahun ini ane habiskan di luar negeri.  Saat di Indonesia waktu puasa itu mulai pukul 04.30-17.50, sedangkan di Jepang puasa itu mulai pukul 2.40-19.00  atau bisa dikatakan waktu puasa dalam sehari di Jepang  itu lebih lama. Ditambah lagi disana kemana-mana itu naik kereta, dan semua perjalanan dari dan menuju stasiun kereta itu dengan alat transportasi yang namanya kaki. Ditambah lagi, disana lagi musim panas, dan kalau musim panas itu kebanyakan warga Jepang khususnya wanita memakai busana yang minim. Naaaaah… secara logika, jika banyak godaan, dan kita sanggup menahan godaan itu seharusnya dan semestinya pahala puasa kita lebih banyak. Semoga saja amiiiiiinn…

Oke untuk cerita cerita selanjutnya akan ane posting di post selanjutnya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sekilas Tentang Galang Rambu Anarki

Ngomong soal nama, orang-orang setelah kenalan sama gw, banyak yang lasngsung bilang "wah anaknya Iwan Fals dong" ato "wah artis nih" dan yang paling horor adalah "wah udah meninggal dong" dan ada juga yang bilang "LHOOO KOK HIDUP LAGIIIII" *ngeeekkkkk Haissshhhh.. memang nama gw itu sama kaya namanya anaknya Iwan fals yang sudah ALmarhum, Galang Rambu Anarki. Dulu dia juga musisi seperti bapaknya, bergabung dalam band Bunga dengan hits andalan "Kasih Jangan Kau Pergi" Emang bener nama gw terinspirasi dari Alm. Galang. dulunya waktu mau ngasih nama menurut cerita, ini menurut cerita lho.. gw kagak bisa mastiin ataupun tau fakta sebenarnya soalnya gw juga waktu itu lum bisa denger, ngomong, atopun ngupil. namanya juga bayi. bisanya kan cuman nangis doank.. menurut cerita dari orangtua gw, orang yang usul ngasih nama 'galang' adalah Om gw. dia ngefans berat sama Bang Iwan Fals. anaknya aja dua-duanya dikasih nama bela

Singkat, Padat dan Gak Jelas

Naaaah kan, udah kuduga dari kemarin. ngadep laptop, siap-siap posting dan ga ada ide buat nulis sama sekali. Mau ngomong soal cinta? ah itu sudah sering dibahas dimana-mana, ngomong soal hidup? itu juga sering... ngomong soal jenggot? itu juga pernah gw tulis.. ngomong soal upil? aaaahh itu makanan sehari-hari *loooh oke kali ini gw mau ngomongin soal politik. jadi sebenarnya pemirsah. POLITIK itu adalah.... mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm....hhhmmmm... anu... nnngggaaanuu... hmmm... apa yaaaa...?? sudah lupakan saja lah.. daripada ikut pusing.. well, kemarin gw habis ulang ke Jogja lhoooo... nah oleh-olehnya cerita aja kali ya.. biar semua kebagian.  jadi ada acara namanya Bimbingan Teknis HKI di sebuah hotel di Jogja dengan nama Hotel San*tika*** (gagal sensor). Terus kembali bingung nih apa yang mau gw ceritain. Tapi yang jelas dan pasti Jogja itu Istimewa TITIK. dah itu dulu ya.. see you soon.. salam buat si 4532 ya.. *isi hati lagi ngomong*

AKHIRNYA MENIKAH

Lama sekali tidak posting di blog ini, rasanya hampir bertahun-tahun lamanya. Kalau ibarat rumah, ni blog udah banyak sarang laba-laba, banyak rayap, banyak nyamuk dimana-mana. Mungkin karena mood menulis sangat anjlok, dan beban kerja yang tak berimbang sehingga tak ada waktu luang untuk meluangkan waktu sejenak merangkai kata-kata absurd dan membingungkan seperti ini. Oke, mungkin ada yang belum tahu, setelah sekian lama, akhirnya gw menemukan tambatan hati, seorang pendamping hidup yang pastinya menemani di saat suka dan duka, teman, curhat, teman berjuang, dan tentunya seseorang yang akan dipanggil "ibu" oleh anak-anakku nanti. Sosok cantik itu bernama Ilfa Muliawati. Sebuah nama yang indah. Awal mula dikenalin sama temen bernama Agizah, melalui BBM, dan akhirnya kuberanikan untuk menemuinya, istilah chat nya ya Kopdar. Setelah ane telusuri lebih jauh,... Eh... sebentar, maksud saya bukan lebih jauh, tapi lebih dekat... karena kalau lebih jauh berarti men