Upil mungkin bagi beberapa orang adalah sesuatu yang sangat
menjijikkan. Upil adalah sebuah kumpulan kotoran kecil yang berkoloni di dalam
sebuah tempat dengan sebutan lubang hidung. Sebuah tindakan dimana kita mencari
upil dengan menggunakan jari kita dinamakan ngupil.
Mungkin bisa saya jabarkan disini beberapa filosofi yang
dapat diambil dari sebuah kegiatan ngupil atau upil itu sendiri. Percayalah
post kali ini berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya. Hanya pemikiran
sang penulis nan tidak bijak ini.
Yang pertama, kegiatan ngupil merupakan sebuah analogi
olahraga dimana kita sekuat tenaga berusaha menemukan koloni upil di dalam
lubang hidung kita. dan disaat kita berhasil menemukannya, rasa senang, gembira
dan puas pun tiba. Disaat kita gagal menemukannya, rasa kecewa dan putus asa
pun juga tiba. Jadi mungkin Kemenpora bisa mempertimbangkan adanya cabang olahraga terbaru yaitu ngupil.
Yang kedua, upil sendiri menggambarkan sebuah rasa kesenangan,
kegembiraan, atau bahagia. Dimana kebalikannya yaitu rasa kesedihan
direpresentasikan oleh ingus, sebuah bentuk cair dari upil. Coba lihat lah saat
kita sakit flu misalnya, tentu yang ada ingus, bukan upil. Kemudian saat kita
menangis, upil pun berubah menjadi sebuah ingus. mungkin ini bisa jadi sebuah
indikator baru untuk mengukur tingkat kegembiraan seseorang.
Tata cara ngupil bisa juga juga kita analisa dimana seseorang
apabila ngupil pakai tangan kiri, dia termasuk kedalam orang yang taat aturan,
kaku, dan kolot. Sedangkan bila dia memakai tangan kanan, dia termasuk dalam
orang nyleneh, antimainstream, dan suka menabrak pakem. Kemudian bila orang itu
kadang menggunakan tangan kanan, kadang kiri, orang tersebut merupakan orang
yang sangat cuek tidak peduli dengan pakem apapun tentang tata cara ngupil yang
baik dan benar.
Nah itulah beberapa hal yang bisa saya sampaikan mengenai
upil dan ngupil. Yakinlah bahwa analisa saya ini tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Sekian, sampai jumpa lagi.
#lambaikantangan
Comments
Post a Comment